Propaganda: Pengertian, Jenis, Tehnik, dan Tujuannya

  • Bagikan
Oplus_0

Palembang, – Umumnya, setelah mendengar istilah propaganda akan membuat orang langsung mengartikannya sebagai suatu kegiatan ataupun tindakan yang negatif.

Kata propaganda sendiri langsung menciptakan sebuah gambaran di benak orang-orang sebagai suatu tindakan yang buruk.

Istilah propaganda bisa jadi sudah mengukir sebuah gambaran negatif ataupun hal buruk di dalam pikiran banyak orang.

Oleh karenanya, mungkin sudah ada banyak orang yang beranggapan bahwa mempelajari pengertian propaganda merupakan sesuatu yang buruk dan tidak ada kebaikannya. Jadi, lebih baik tidak perlu diketahui, apalagi dipelajari.

Tapi perlu dipahami, bahwa terkadang propaganda ini menyampaikan pesan yang benar, meski seringkali menyesatkan dimana pada umumnya propaganda hanya akan menyampaikan fakta-fakta pilihan yang bisa menghasilkan pengaruh tertentu atau mungkin akan menghasilkan reaksi emosional dibandingkan reaksi rasional.

Tujuannya dari propaganda itu sendiri adalah untuk merubah pikiran kognitif narasi subjek dalam suatu kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu. Nah, jadi tidak ada salahnya untuk memahami apa itu propaganda, tujuan, jenisnya, dan lain sebagainya.

Pengertian Propaganda

Kata propaganda sendiri berasal dari Bahasa Latin yakni Propagare yang berarti menyebarkan, membibitkan, menaburkan, yang mana dalam Bahasa Inggris diartikan dengan kata to propagate, generate, atau to produce.

Dengan begitu, kata propagare ini memiliki makna menanamkan atau memperbanyak tanaman.

Secara sederhana, tindakan propagare ini memiliki tujuan untuk memperbanyak populasi tanaman yang dapat dilakukan dengan cara semaian bibit, dengan mencangkok, dan dengan memotong atau stek.

Kata propagare ini tadinya memang banyak digunakan dalam ilmu biologi, terlebih untuk bidang pertanian.

Lalu, kata tersebut tumbuh dan berkembang setelah dimasukkan ke dalam ilmu sosial, dalam arti penyebaran ide ataupun gagasan dan keyakinan tertentu

Dalam pengertian yang lebih sederhana lagi, propaganda seringkali hanya dimaknai secara terbatas yakni sebagai informasi palsu yang dimaksudkan untuk memantapkan apa yang sudah diyakini oleh kebanyakan orang.

Asumsinya adalah apabila orang mempercayai sesuatu itu salah, maka mereka akan senantiasa didera keraguan. Karena keraguan tersebut sudah membuat gelisah, maka mereka justru bersemangat untuk membuangnya dan oleh karena itu, mereka menjadi lebih terbuka terhadap apa yang disampaikan oleh mereka yang mempunyai otoritas.

Tak heran jika propaganda ini akhirnya menggunakan berbagai macam teknik penyampaian pesan yang meyakinkan meski sebenarnya palsu.

Umumnya, pesan-pesan tersebut akan menanggapi sesat logika karena sang propagandis hanya berupaya untuk meyakinkan tanpa peduli dengan kebenaran pesannya.

Propaganda ini biasanya bersifat sepihak dan tidak mendukung komunikasi dua arah antara organisasi dan juga publiknya, menggunakan pesan kebohongan, setengah benar, fitnah, sindiran, informasi yang salah, argumen sepihak, dan juga retorika yang bertujuan untuk menghasut dan mempengaruhi sikap publik terhadap suatu tujuan.

Sedangkan beberapa organisasi mungkin saja akan menggunakan aspek propaganda untuk menginformasikan dan membujuk publik.

Sementara Public Relation yang baik, akan bergantung pada keterlibatan publik dalam hubungan dua arah yang mempromosikan dialog yang terbuka dan jujur antara organisasi dan juga publiknya.

Pengertian Propaganda Menurut Para Ahli

Adapun beberapa pengertian propaganda menurut para ahli, diantaranya yaitu:

1. Pengertian Propaganda Menurut KBBI.

Propaganda merupakan suatu penerangan ataupun paham, pendapat, dan lainnya sebagai yang menjadi salah dan benar yang mungkin saja dikembangkan dengan sebuah tujuan untuk meyakinkan orang agar menganut sebuah sikap, aliran, dan juga arah dari tindakan tertentu.

2. Pengertian Propaganda Menurut Irawanto (2004).

Propaganda adalah sebuah seni permainan kata dalam berkomunikasi yang rumusan pesannya akan dirangkai tanpa adanya pertimbangan benar ataupun salah.

Kemudian pesan tersebut akan disebarkan secara sistematis dengan menggunakan metode dan teknik tertentu serta rencana yang matang melalui berbagai macam alat komunikasi untuk mempengaruhi pendapat, perilaku, dan juga sikap masyarakat atau massa.

3. Pengertian Propaganda Menurut Heyanto dan Farida (2010).

Pengertian propaganda adalah sebuah komunikasi yang dipakai oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif ataupun pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu. Kemudian akan dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan ke dalam suatu organisasi.

4. Pengertian Propaganda Menurut Jacques Ellul (Nimmo, 1989).

Propaganda merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun partai politik, dengan maksud untuk mencapai tujuan politik.Dimana kegiatan tersebut akan berisi mengenai pesan-pesan yang khas dan berjangka pendek. Propaganda ini digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif ataupun pasif ke dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri dari individu-individu.

5. Pengertian Propaganda Menurut Harold D. Lasswell (Nurudin, 2004).

Propaganda merupakan kontrol opini yang dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti atau menyampaikan pendapat yang akurat dan konkret, melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar dan juga bentuk lain yang dapat digunakan dalam komunikasi sosial.

6. Pengertian Propaganda Menurut Ralp D. Casey.

Propaganda merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk memantapkan suatu sikap ataupun merupakan suatu pendapat yang berhubungan dengan doktrin tertentu atau program tertentu. Di pihak lain, propaganda adalah upaya yang sadar dari lembaga-lembaga komunikasi untuk menyebarkan sebuah fakta dalam semangat objektivitas dan juga kejujuran.

Tujuan Propaganda

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari adanya propaganda yaitu sebagai berikut:

1. Mempengaruhi Pendapat Masyarakat

Propaganda tak hanya bertujuan untuk bisa mengkomunikasikan berbagai macam fakta kepada publik, tapi juga berbagai fakta yang akan mempengaruhi opini publik atau pendapat masyarakat terhadap suatu isu. Perubahan dari pendapat masyarakat ini bisa berupa positif ataupun negatif.

2. Memanipulasi Emosi

Propaganda ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik dengan cara memanipulasi emosi. Bahkan juga kerap dilakukan dengan berbagai macam cara yang membahayakan. Melalui beberapa teknik propaganda ini, para propagandis bisa memanipulasi kata dari suatu, simbol, dan juga pesan non verbal, agar bisa membangkitkan emosi para penonton.

Teknik Propaganda

Terlepas dari bagaimana propaganda digunakan. Berikut ini adalah teknik umum yang digunakan untuk memanipulasi orang lain untuk merespon atau bertindak dengan cara yang diinginkan oleh propagandis atau orang yang melakukan propaganda, antara lain:

1. Bandwagon

Teknik yang satu ini bertujuan untuk membuat orang lain agar mengikuti tindakan banyak orang yang sudah sesuai dengan kehendak si pembuat propaganda. Umumnya, orang-orang akan memilih pendapat atau sisi yang tidak sesuai dengan keyakinan atau nilai mereka sendiri, namun dengan apa yang diyakini dan dihargai oleh banyak orang. Sebab, kecenderungan manusia memang lebih senang mengikuti mayoritas dan tren terbaru.

2. Snob Appeal

Teknik ini akan melibatkan upaya meyakinkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan keinginan propagandis dan memenuhi tujuan mereka. Supaya teknik yang satu ini berhasil, maka para propagandis harus memposisikan diri mereka sebagai pemilik produk, ide ataupun opini yang layak untuk status elit.

Banyak humas yang bertanggung jawab atas PR perusahaan dengan menggunakan teknik serupa sebagai salah satu cara untuk mempertahankan persepsi bahwa bisnis tersebut akan menciptakan dan menjual barang berkualitas tinggi.

3. Vague Terms

Para pembuat propaganda kadang kala bisa mencapai tujuan mereka guna mempengaruhi opini publik dengan hanya menggunakan kata-kata kosong. Ketika menggunakan teknik yang satu ini, para propagandis dengan sengaja akan menggunakan istilah-istilah samar yang ditujukan untuk memikat.

Pemeriksaan istilah, bagaimanapun, bisa mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya menawarkan definisi atau komitmen nyata terhadap makna. Adapun tujuan dari teknik propaganda ini yaitu untuk menawarkan generalisasi yang memprovokasi penonton untuk mengeluarkan energinya untuk interpretasi dibandingkan mengkritik.

4. Loaded Words

Kata-kata memang mempunyai kekuatan dalam hal public relation. Tak heran jika banyak propagandis yang menggunakan teknik yang melibatkan kata-kata yang sarat untuk mempengaruhi pendapat masyarakat. Saat mencoba meyakinkan publik untuk bertindak, maka para propagandis akan menggunakan kata-kata yang terlalu positif atau kata-kata yang mempunyai asosiasi yang menyenangkan.

Sementara itu, jika tujuannya untuk menghalangi tindakan, maka para propagandis bisa memilih kata-kata yang sangat negatif untuk dikomunikasikan kepada publik seperti kata-kata yang menimbulkan kemarahan, ketakutan, dan juga keraguan.

Cara sederhana dan juga efektif untuk penggunaan kata-kata yang sarat yaitu dengan menggunakan tindakan menyebut nama, yang mana digunakan oleh banyak kelompok politik untuk meremehkan opisis, memadamkan perbedaan pendapat, dan juga kelompok kambing hitam.

5. Transfer

Teknik propaganda ini biasanya menggunakan pengaruh dari seorang tokoh yang paling berwibawa di lingkungan tersebut. Dimana teknik ini akan memanfaatkan wibawa, kesepakatan, dan juga kehormatan sebagai sarana untuk memperkuat penerimaan masyarakat dalam propaganda. Umumnya, di dalam teknik ini berlaku sistem simbol, seperti misalnya bendera melambangkan suatu bangsa.

6. Unreliable Testimonial

Propaganda bisa bergantung pada kemampuan orang yang tidak terkait untuk berhasil menjual opini, ide, produk, ataupun tindakan. Dalam sebuah periklanan modern, perusahaan bisa meminta selebritas atau artis untuk membantu menjual produk mereka sebagai bagian dari upaya hubungan dengan masyarakat umum.

Kerapkali, selebriti ini tidak mempunyai pengalaman pribadi dengan produk ataupun latar belakang dengan ilmu yang dipakai untuk membuatnya. Namun, testimonial mereka bisa meningkatkan penjualan hanya karena mereka bisa memberikan wajah yang bisa dikenal dan kadang kala bisa dipercaya oleh publik. Penonton dari teknik propaganda ini lebih percaya dengan testimoni dibandingkan menilai produk, perusahaan, ide berdasarkan kemampuannya sendiri.

7. Using All From of Persuasions

Teknik propaganda yang digunakan bertujuan untuk membujuk orang lain dengan rayuan, iming-iming, dan juga himbauan. Dimana biasanya, teknik propaganda yang satu ini digunakan dalam pemilu.

Jenis-jenis Propaganda

Berikut ini adalah beberapa jenis propaganda berdasarkan sifat, sumber isi pesannya, media yang digunakan, dan lain sebagainya.

1. Jenis Propaganda Berdasarkan Sifatnya

Menurut Sastropoetro (1991), berikut ini adalah beberapa jenis propaganda berdasarkan sifatnya, antara lain:

a. Black Propaganda, yakni jenis propaganda yang bersifat terbuka, dimana biasanya akan menyerang narasumber yang dikenai propaganda secara terang-terangan atau terbuka.

b. White Propaganda, yakni propaganda tertutup atau biasanya dilakukan secara diam-diam. Dimana para propagandis tidak secara terang-terangan menyerang orang yang akan dikenai propaganda.

c. Grey Propaganda, yakni propaganda yang tidak diketahui pasti narasumbernya, maka hal ini bisa menimbulkan keraguan.

2. Jenis Propaganda Berdasarkan Sumber Isi Pesannya Menurut Soelhi (2012), berikut ini adalah beberapa jenis propaganda berdasarkan sumber isi pesannya, antara lain:

a. Propaganda tertutup, yaitu sumber propaganda ini bersifat terteutup sehingga tidak diketahui siapa sumbernya.

b. Propaganda terbuka, yaitu sumber propaganda ini dijelaskan dengan terang-terangan dan secara terbuka.

c. Propaganda tertunda, yaitu sumber propaganda ini awalnya dirahasiakan, namun lamat laun mulai terbuka dan jelas.

3. Jenis Propaganda Berdasarkan Media yang Digunakan Menurut Ellul (Nurudin, 2004), jenis propaganda berdasarkan media yang digunakan dibagi menjadi dua jenis, antara lain:

a. Propaganda vertikal, yakni propaganda yang dilakukan oleh satu pihak kepada banyak orang dan umumnya akan mengandalkan media massa untuk menyebarkan pesan-pesannya.

b. Propaganda horizontal, yakni propaganda yang dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi ataupun kelompok kepada anggota organisasi ataupun kelompok tersebut melalui tatap muka atau komunikasi antar personal dan biasanya akan menggunakan media massa.

4. Jenis Propaganda Berdasarkan Metodenya

Menurut Sholehi (2012), jenis propaganda berdasarkan metodenya dibagi menjadi dua jenis, antara lain:

a. Coersive propaganda, yakni propaganda yang dilakukan dengan menggunakan metode ancaman atau kekerasan. Target propagandanya sendiri akan melakukan sesuatu sebagai akibat dari rasa takut, rasa ngeri, dan rasa terancam. Peran yang muncul karena adanya sanksi-sanksi tertentu melalui pesan yang mereka terima.

b. Persuasif propaganda, yakni propaganda yang menggunakan metode penyampaian pesan yang menimbulkan rasa tertarik. Sehingga target propaganda merasa senang dan rela untuk melakukan sesuatu.

5. Jenis Propaganda Berdasarkan Tujuannya

Menurut Heryanto dan Farida (2010), jenis propaganda berdasarkan tujuannya dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Propaganda Sosial

Jenis propaganda yang satu ini akan berlangsung secara berangsur, sifatnya meresap ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, politik, dan sosial. Melalui propaganda ini, orang-orang akan disuntik dengan cara hidup ataupun ideologi. Hasilnya yaitu, suatu konsepsi umum mengenai masyarakat yang dengan setia dipatuhi oleh setiap orang kecuali beberapa orang yang dinilai menyimpang.

b. Propaganda Politik

Jenis propaganda ini adalah propaganda yang dilakukan oleh pemerintah, partai politik, dan juga kelompok kepentingan dengan tujuan untuk membentuk dan membina opini publik dalam mencapai tujuan politik dengan menggunakan pesan khas yang lebih berjangka pendek. Propaganda politik ini berupa kegiatan komunikasi politik yang dilakukan secara terencana dan juga sistematik dengan menggunakan sugesti untuk mempengaruhi, membentuk, dan membina opini publik.

c. Propaganda Agitasi

Propaganda agitasi ini berupaya agar orang-orang bersedia untuk memberikan pengorbanan yang besar untuk tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam upaya mewujudkan cita-cita dalam tahap-tahap yang merupakan suatu rangkaian. Umumnya, propaganda ini diisi dengan beberapa doktrin dan upaya cuci otak untuk memperoleh loyalitas dari target ataupun sasaran propaganda.

d. Propaganda Integrasi

Propaganda integrasi adalah propaganda yang bertujuan untuk menggalang kesesuaian di dalam mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Melalui jenis propaganda ini, orang-orang akan mengabdikan diri mereka kepada tujuan-tujuan yang mungkin saja tidak akan terwujud dalam waktu bertahun-tahun.

Propaganda ini umumnya berorientasi pada loyalitas jangka panjang. Dimana propaganda ini mirip dengan jenis propaganda sosial yang bekerja tidak dalam waktu yang singkat, namun dalam rentan waktu yang panjang dan bertahap.

Demikian penjelasan mengenai pengertian propaganda, jenis-jenis, tujuan, hingga teknik yang digunakan. Semoga penjelasan yang sudah kita bahas di atas bisa menambah ilmu pengetahuan kamu ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *