Jaringan Penyelundupan Baby Lobster Terbongkar, Sumsel Jadi Titik Kumpul Sebelum Dikirim ke Luar Negeri

  • Bagikan

Palembang, – Dalam sebuah operasi gabungan yang melibatkan Bareskrim Polri, Bea Cukai, dan TNI AL, sebuah jaringan penyelundupan benih bening lobster (baby lobster) skala besar berhasil dibongkar.

Operasi yang dilakukan di perairan Kepulauan Riau ini mengungkap fakta mengejutkan, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi titik kumpul utama sebelum baby lobster tersebut dikirim secara ilegal ke luar negeri.

Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nunung Syaifuddin, mengungkapkan bahwa Sumatera Selatan, bersama Jambi dan Riau, menjadi jalur darat utama dalam penyelundupan baby lobster.

Baby lobster yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Lampung, kemudian dikonsolidasikan di Sumatera Selatan sebelum akhirnya dikirim melalui jalur laut.

“Sistem penyelundupan yang digunakan adalah sistem join cargo, di mana semua barang yang diselundupkan akan dikumpulkan pada satu titik,” jelas Brigjen Nunung, Kamis (17/10/2024).

“Sumatera Selatan menjadi titik kumpul yang strategis karena lokasinya yang dekat dengan jalur pelayaran,” jelasnya.

Dalam operasi ini, pihak berwenang berhasil mengamankan 237.305 ekor baby lobster yang dikemas dalam 46 kotak styrofoam.

Selain itu, satu unit kapal cepat yang digunakan untuk mengangkut baby lobster secara ilegal juga berhasil diamankan.

“Modus operandinya cukup rapi,” tambah Brigjen Nunung.

“Para pelaku mengumpulkan baby lobster dari berbagai daerah, kemudian mengumpulkannya di Sumsel sebelum akhirnya dikirim ke luar negeri menggunakan kapal cepat,” imbuhnya.

Turut hadir Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Puttu Yuda Prawira, S.I.K., M.H., Danlantamal IV diwakili Wakil Komandan Lantamal IV Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, S.H., M.Han., Kepala KPU Bea Cukai, Kepala Balai Karantina Stasiun TBK, Asintel Lantamal IV, Kapolres Kab.Karimun, Danlanal TBK, Kapolsek Meral, Kasat Reskrim Polres Karimun, Kepala Subdit Patroli Laut DJBC Kepri, Kabid penindakan dan sarana Operasi Kanwil DJBC Khusus Kepri, dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe madia Pabean B Tanjung Balai Karimun.

Mengapa Sumatera Selatan?

Letak geografis Sumatera Selatan yang strategis, dengan banyak sungai dan akses ke laut, menjadikannya lokasi yang ideal untuk kegiatan penyelundupan. Selain itu, adanya jaringan yang kuat di wilayah ini juga memudahkan para pelaku untuk menjalankan aksinya.

Dampak Penyelundupan Baby Lobster

Penyelundupan baby lobster memiliki dampak yang sangat buruk bagi ekosistem laut. Baby lobster merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan adanya penyelundupan, populasi lobster di alam liar terancam habis.

Upaya Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya penyelundupan baby lobster, perlu dilakukan upaya yang lebih intensif. Peningkatan pengawasan di daerah-daerah yang menjadi titik kumpul dan jalur penyelundupan, serta kerjasama yang lebih erat antara berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan pengusaha, menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *