Palembang, – Suasana haru menyelimuti Mapolda Sumatera Selatan saat Jenderal Polisi Albertus Rachmad Wibowo, sosok yang telah memimpin korps Bhayangkara di Bumi Sriwijaya selama hampir dua tahun, resmi mengakhiri masa tugasnya.
Prosesi pelepasan yang berlangsung khidmat ini diwarnai dengan tradisi pedang pora, sebuah tanda penghormatan tertinggi bagi seorang perwira tinggi Polri yang akan berpindah tugas.
Jenderal Rachmad, begitu ia akrab disapa, meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan selama menjabat sebagai Kapolda Sumsel.
Berbagai inovasi dan program unggulan berhasil ia cetus, tak hanya meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga memperkuat sinergitas antara Polri dengan masyarakat.
Tak heran jika kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi seluruh jajaran Polda Sumsel.
Usai menyerahkan tongkat komando kepada Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Jenderal Rachmad menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh personel Polda Sumsel serta masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang telah diberikan untuk mengabdi di Bumi Sriwijaya.
“Selama dua tahun ini, kita telah bersama-sama membangun Polda Sumsel yang lebih baik. Tentu saja tidak lepas dari suka dan duka yang kita hadapi bersama,” ujarnya, Senin (30/9/24)
“Saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan saya selama memimpin,” ujar Jenderal Rachmad dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Kapolda Sumsel yang baru, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah dicanangkan oleh pendahulunya.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Jenderal Rachmad yang telah membawa Polda Sumsel meraih berbagai prestasi.
“Jenderal Rachmad adalah sosok pemimpin yang inspiratif dan tegas. Beliau telah banyak memberikan kontribusi bagi Polda Sumsel dan masyarakat Sumatera Selatan. Kami semua akan sangat merindukan beliau,” ungkap Irjen Andi Rian.
Dengan promosi jabatan menjadi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), karir Jenderal Rachmad semakin cemerlang.
Namun, di balik kebahagiaan atas keberhasilannya, tersimpan kesedihan mendalam karena harus berpisah dengan keluarga besar Polda Sumsel yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama dua tahun terakhir.