Dit Samapta Polda Sumsel, Serahkan 1 Anak Beruang Madu Ke BKSDA Sumsel

  • Bagikan

Palembang, SV – Dit Samapta Polda Sumsel serahkan anak Beruang Madu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel).

“Iya, hari ini kita menyerahkan anak Beruang Madu jenis Helarctos Malayanus yang baru berumur 7 bulan ke BKSDA Sumsel,” ujar Kasubdit Gasum Dit Samapta Polda Sumsel AKBP Sutrisno, Selasa (24/10/2023).

“Beruang Madu tersebut ditemukan oleh Satgas Karhutla Dit Samapta Polda Sumsel pada saat sedang melakukan pemadaman api, pada hari Minggu 08 Oktober 2023 yang lalu di Perkebunan PT. BMH Sungai Bungin Kecamatan Pangkalan Lampam Kabupaten OKI,” terangnya.

Kasubbid Gasum Dit Samapta Polda Sumsel AKBP Sutrisno saat menyerahkan Anak Beruang Madu
Kasubbid Gasum Dit Samapta Polda Sumsel AKBP Sutrisno saat menyerahkan Anak Beruang Madu

Menurut AKBP Sutrisno, setelah dilakukan perawatan selama 16 hari, bapak Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK melalui Direktur Samapta Polda Sumsel Kombes Pol Budi Mulyanto memerintahkan untuk segera menyerahkan Beruang Madu tersebut ke BKSDA Sumsel.

“Untuk proses penyerahan, di lengkapi dengan berita acara penyerahan lengkap dan langsung di terima oleh Bapak Muhammad Hafidz Zyen selaku Analis Tata Usaha/Pelayanan Perizinan Tumbuhan dan Satwa Liar di Balai KSDA Sumatera Selatan di Kantor BKSDA Sumsel,” jelasnya.

Sementara itu Bapak Muhammad Hafidz Zyen saat di minta keterangan, mengucapkan banyak terima kasih kepada Dit Samapta Polda Sumsel karena telah menyerahkan satwa dilindungi.

Dit Samapta Polda Sumsel bersama BKSDA Sumsel
Dit Samapta Polda Sumsel bersama BKSDA Sumsel

“Satwa liar dengan nama latin ‘Helarctos Malayanus’ tersebut rawan mati jika dirawat oleh orang tidak memahami cara merawat yang benar. Jika dipelihara warga, beruang itu dikhawatirkan akan mati,” ujarnya.

“Selain itu, Beruang Madu juga termasuk satwa liar yang buas. Semakin besar ukurannya, satwa dengan kuku tajam itu semakin berbahaya karena dikhawatirkan bisa menyerang manusia,” terang Hafidz.

“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Dit Samapta Polda Sumsel karena telah membantu pelestarian satwa dilindungi. Satwa akan lebih baik hidup di habitat aslinya dibanding dipelihara oleh manusia,” tutupnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *