Gadis Berkebutuhan Khusus Di Banyuasin, Di Rudapaksa Kakek 70 Tahun. Kasusnya Jalan Di Tempat

  • Bagikan

Palembang, SV – Sungguh malang nian nasib yang dialami seorang gadis dengan kebutuhan khusus, yang masih berusia belia, asal Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin yang diduga menjadi korban rudapaksa.

Kejadian rudapaksa itu pertama kali diketahui usai korban bercerita kepada orang tuanya dan memperagakan aksi asusila yang dilakukan seorang pria lansia yang masih tetangga.

“Orang tua korban yang menyakini cerita anaknya adalah benar kemudian mengadukan peristiwa rudapaksa tersebut ke kades, kemudian kades mengantarkan orang tua korban yang berprofesi buruh sadap karet itu ke Polres Banyuasin,” ucap tim kuasa korban Pida Raeni didampingi Idasril Firdaus Tanjung SHM MM dari Kantor Hukum Hawari saat ditemui di Mapolda Sumsel, kepada awak media di Polda Sumsel, Senin (2/10/2023).

Korban rudapaksa baru berusia 14 tahun, dan menceritakan kepada orangtuanya telah beberapa kali menjadi korban asusila terduga pelaku SS yang berusia 70 tahun.

“Korban menjelaskan, dia mendapati perlakuan rudapaksa itu saat berada di lorong samping rumah dan juga di gudang penggilingan padi tak jauh dari rumah korban,” jelas Pida.

Peristiwa itu sendiri sudah dilaporkan pihaknya ke Polres Banyuasin, dengan Nomor LP/B- 198/IX/2023/SPKT/ POLRES BANYUASIN/POLDA SUMATERA SELATAN pada Jum’at (27/09/2023).

“Pasca-membuat laporan itu kami membawa korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum, yang hingga kini kami masih menunggu hasilnya,” ucap dia.

Idasril Firdaus Tanjung SH MM berharap laporan yang dibuat oleh kliennya itu dapat segera ditindaklanjuti.

Sebab menurutnya, baik korban maupun terduga pelaku masih hingga kini masih tinggal bertetangga.

“Kami harap pihak kepolisian dapat dengan cepat menindaklanjuti, sebab sampai sekarang terduga pelaku masih berkeliaran, bahkan dari informasi yang kita dapat pelaku merupakan juga preman,” ucap dia.

Saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK melalui Kasi Humas Iptu Sutedjo mengaku belum mengetahui pasti dan akan melakukan kroscek terlebih dahulu.

“Bentar ya saya coba cek dulu,” tutupnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *